Pernah melihat tukang parkir? Lihatlah, walaupun
dilahan perkirnya begitu banyak mobil bagus dan mewah, tetapi tidak terlihat
kesombongan sedikitpun. Begitu pula dengan silih bergantinya mobil, baik yang
bagus dengan yang lebih bagus, ataupun yang lebih jelek, tak juga membuatnya
menjadi takabur atau minder. Bahkan, ketika diambil
satu persatu sampai habis
sekalipun, tak nampak rasa duka atau sedih karena merasa kehilangan.
Mengapa
demikian? Penyebabnya adalah karena tukang parkir tidak merasa memiliki,
melainkan hanya merasa dititipi. Jadi, “ada atau tiada”, tidak banyak
memengaruhi sikap mentalnya.
Dengan
kata lain, kesombongan seseorang, keminderan, iri, dengki, ataupun ketakutan
aka kehilangan duniawi, merupakan indikasi bahwa dia belum sampai kepada
keyakinan bahwa semuanya hanyalah titipan Allah. Semakin lemah keyakinan
seseorang, dia akan semakin tersiksa dan diperbudak oleh perasaan salahnya, dan
itu akan membuat dia semakin menderita.
Jika
sudah kokoh dan mantap keyakinan bahwa segala-galanya hanyalah milik Allah, dan
kita hanya sekedar makhluk yang mampir didunia ini, maka akan ada suatu kondisi
batin yang mantap dimana kita tak goyah oleh “ada atau tiada”. Tak ada
kesombongan, minder, iri, dengki, dan ketakutan akan kehilangan, ataupun
kesedihan karena ketiadaan.