Umar pun bertemu dengan seorang anak yang mengembalakan puluhan ekor domba. Umar mendekat, bermaksud menguji kejujuran si bocah penggembala ini, "
Assalamu'alaikum, wahai bocah pengembala,"
kata Umar membuka pembicaraan.
"Wa'alaikumussalam," jawab si bocah ramah, sembari
matanya menatap kepada seorang tinggi besar, kira-kira berumur lebih dari 50 tahun, yang menghampirinya.
"Kambing siapakah yang kau gembalakan ini?" tanya Umar bersahabat. "Kambing si Fulan", jawab sang bocah dengan cepat.
"Jumlahnya berapa?" Tanya Umar lagi.
"Empat puluh ekor", jawab anak lugas.
Umar mengangguk-angguk, lantas bicara pelan, "Wahai bocah, bagaimana bila satu dari keempat puluh ekor kambing ini aku beli dengan mahal."
Si bocah terdiam seraya menatap Umar, lalu menjawab, "Kambing ini bukan punyaku Tuan. Aku tidak berhak menjualnya."
Umar menyahut sambil merayu, "Tuanmu itu tidak akan tahu kalau kamu mejualnya. Katakan saja padanya bahwa seekor kambing telah hilang atau mati diterkam serigala."
Mendengar itu, si bocah cemberut tanda tidak suka, lantas menukas, "Memang benar bahwa Tuan pemilik kambing tidak tahu, tetapi Allah pasti mengetahuinya."
Umar pun pergi dengan mata berkaca-kaca, namun hatinya berbunga-bunga. Betapa bocah belia, yang merupakan salah satu rakyatnya, sudah mempunyai kejujuran dan sikap amanah.
Nah, dari Cerita diatas dapat kita ambil Hikmahnya, yaitu..
"Dialog antara bocah penggembala dengan Umar bin Khattab tadi memberi contoh kepada kita tentang Keimanan seorang bocah yang tercermin dalam kejujurannya. Keimanan bocah itu sudah sampai pada tingkat
ihsan, dan orangnya layak dijuluki sebagai
muhsin. Apa makna
ihsan?
Suatu ketika, ketika Nabi sedang berkumpul dengan para sahabatnya, datang seorang laki-laki berpakaian putih menghampiri Nabi. Laki-laki ini tidak lain adalah malaikat Jibril yang menyamar.
Laki-laki ini menanyakan kepada Nabi tentang pengertian Islam, Iman, dan Ihsan. Untuk
ihsan Nabi memberi pengertian bahwa ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah pasti melihat mu. Itulah pengertian ihsan. Sikap
ihsan telah terdapat dalam diri sang bocah penggembala tadi, sehingga dia sangat yakin bahwa keburukannya tidak akan lepas dari perhatian dan pengawasan Allah. Atas dasar keyakinan inilah, maka perbuatannya akan selalu terkontrol dan selalu berusaha melakukan perbuatan yang baik."
Itulah hikmah dari Cerita di atas. Semoga kita selalu bisa berbuat yang baik-baik. Karna kita selalu terkontrol oleh Allah SWT. Amiin ..