Diakhir masa pemerintahan Utsman bin Affan, terjadi demo besar-besaran yang dilakukan sebagian besar penduduk Mesir, Kufah dan Basrah. Mereka menuntut supaya Utsman mundur dari jabatannya, tetapi Utsman tidak mau mundur, maka para demonstran semakin bertindak anarkis. Di saat suasana genting dan
jiwa khalifah terancam, Muawiyyah bin Abi Sofyan yang menjadi Gubernur di Syam menawarkan bantuan berupa pasukan untuk menghalau para demonstran.
Utsman yang memiliki sifat kasih sayang yang begitu besar terhadap sesama tentu saja menolak bantuan tersebut. Utsman berpendapat mereka masih saudara seiman dan beliau tidak mau terjadi perang saudara sesama umat Islam karena dirinya. Sungguh watak yang mulia, disaat dirinya terancam tapi ada tawaran bantuan malah ditolaknya dengan alasan tidak mau terjadi pertumpahan darah karena dirinya. Pemimpin seperti itu yang kita rindukan, penuh kasih sayang terhadap sesama walaupun nyawa menjadi taruhannya.
Apa coba hikmahnya dari kisah diatas? Langsung saja ya, ada hikmahnya, yaitu..
"Seperti halnya yang kita ketahui, pemimpin seperti Utsman lah yang sangan kita rindukan. Beliau menolak bantuan untuknya, karena tidak mau ada pertumpahan darah diantara saudara. Pemimpin seperti inilah yang patut kita contoh dan kita teladani."